![]() |
Warga Dukuh Banyubang Desa Bangoan Kecamatan Jiken geruduk Kantor KUD Wargo Tani Makmur sebagai operator pertambangan minyak didesanya yang mengakibatkan irigasi tercemar. |
19 Februari 2015
BLORA. Warga Dukuh Banyubang, Desa Bangoan, Kecamatan Jiken, menggelar aksi protes terhadap pengeboran minyak pada sumur tua di lingkungannya. Sebab, proses produksi tersebut berdampak buruk pada lahan pertanian mereka.
Mereka menggeruduk Kantor KUD Wargo Tani Makmur selaku produsen yang bekerja sama dengan PT Pertamina Withsun. Warga menuntut ganti rugi atas kerugian yang mereka alami. ”Proses produksi pengeboran minyak tersebut, mencemari air irigasi kami. Sehingga berpengaruh pada tanaman kami di sawah,” kata perwakilan warga Suro Warsito Wakijan, kemarin.
Menurutnya, banyak tanaman warga yang mati akibat air yang tercemar tersebut. Sehingga berpengaruh pada kuantitas hasil produksi tanaman mereka. ”Hasil panenan kami menurun drastis akibat limbah minyak tersebut. Tanaman kami sulit untuk hidup dan kebanyakan mati,” tuturnya.
Dijelaskan, efek pencemaran tersebut sudah terjadi sejak 2013 atau saat perusahaan tersebut mulai berproduksi. Sementara pengeboran minyak yang berjarak 800 meter dari pemukiman warga itu, telah dimulai sejak 2006. ”Begitu mulai proses produksi, air pembuangan limbah malah mengalir ke irigasi,” tuturnya.
Pada tahun lalu, pihak KUD telah memberikan kompensasi dengan jumlah yang enggan dibeberkan kepada warga. Kali ini mereka kembali menagih kompensasi atas kerugian yang mereka derita.
Sementara Ketua KUD Suyoto mengatakan, pihaknya meminta waktu tiga hari untuk memberikan jawaban. Selama itu, dirinya akan melakukan koordinasi dengan jajaran pengurus. ”Waktu tiga hari itu, akan kami gunakan untuk meninjau lokasi yang terkena dampak pengeboran,” ungkapnya.
Mendengar jawaban tersebut, warga kemudian membubarkan diri. Sementara saat ditanya mengenai jawaban sementara tersebut, Suro berharap masalah ini dapat segera selesai. ”Saya berharap masalah ini diselesaikan di tingkat wilayah ini saja, tidak sampai di tingkat kabupaten,” harapnya. (Priyo-Koma | Jo-infoblora)
Related Posts
Sebelum Ditertibkan, Pengusaha Tambang Diminta Urus Izin ke Dinas ESDM
Kepala Dinas ESDM Blora, Setyo Edy.BLORA. Para penambang bidang sumber...
Lapangan Tidak Rata Jadi Catatan Tim Verifikasi Stadion Jelang Linus 2015
Permukaan lapangan sepakbola di Stadion Kridosono yang tidak rata menj...
Pemkab Blora Salurkan Dana Hibah Pertanian Kepada 257 Poktan
Pemkab Blora gelar workshop penyaluran dana hibah pertanian yang akan ...
Antisipasi Perdagangan Wanita, Polres Blora Razia Tempat Hiburan Malam
Petugas melakukan razia tempat hiburan malam untuk antisipasi perdagan...
Pemkab Blora Sosialisasikan Pembangunan Pasar Todanan, Kunduran, Ngawen dan Mulyorejo
Sejumlah pedagang Pasar Todanan mengikuti sosialisasi pembangunan pasa...
Pentas Seni Blora di TMII Jakarta Jadi Ajang Silaturahmi Warga Perantauan
Pentas Barongan Blora di TMII Jakarta kemarin, dihadiri ratusan warga ...
Pemkab Blora Diminta Dirikan Museum dan Perpustakaan Samin
Pendopo Samin Sikep Klopoduwur Blora kahir-akhir ini banyak dikunjungi...
Bupati Blora : Pupuk Jangan Dijadikan Komoditas Politik
Bupati Blora, Djoko Nugroho.BLORA. Bupati Blora Djoko Nugroho menginga...
Jelang Liga Nusantara 2015, Negosiasi Kontrak 20 Pemain Persikaba Hampir Rampung
Pemain Persikaba telah memasuki masa akhir negosiasi kontrak sebelum t...
Ratusan Warga Cepu dan Manajemen Hotel Ammi Bersihkan Taman Seribu Lampu
Karyawan Hotel Ammi, Satgana, dan warga Kecamatan Cepu bersih-bersih T...
- Blogger Comments
- Facebook Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
By: ndeletz.net
Terima Kasih!!