728x90 AdSpace

  • Latest News

    08 Agustus 2009

    Binatang Yang Di dalam Al’Quran

    Binatang Yang Di dalam Al’Quran

    Di dalam Al Qur’an Allah SWT banyak mengumpamakan sesuatu, termasuk perbuatan manusia dengan tingkah laku binatang, hal ini bertujuan agar manusia dapat mengambil pelajaran dari perumpamaan tersebut.

    Laba-Laba ( Al Ankabut )
    “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung –pelindung selain Allah SWT adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui” ( QS. Al ankabut 41 )
    Allah SWT menyempurnakan orang yang menyekutukan seumpama laba-laba yang membangun rumah, yang merupakan rumah paling lemah di bumi. Dalam kenyataannya kita dapati ada orang yang meminta pertolongan kepada para dukun dan para normal, padahal kita ketahui dukun dan para normal adalah manusia biasa, sama seperti kita : sakit, mengantuk makan dan minum, bahkan dia tidak tahu apa yang terjadi sehari bahkan satu jam kemudian. Yang membedakan kita dengan mereka adalah mereka mempunyai syetan sebagai penolong-penolong baik dari golongan jin maupun manusia. Syetanlah yang mewujudkan kepada mereka terutama syetan dari golongan jin, nama lain syetan adalah thagut. Thagutlah penolong mereka yang membawa manusia dari cahaya menuju kegelapan. Seseorang ketika dilanda kesulitan, selayaknya hanya Allah SWT yang menciptakan, melindungi, mengatur, menghidupkan dan mematikan. Itulah perlindungan yang kuat. Orang yang memohon kepada alam seperti lautan, gunung berapi, ruwatan missal dan selainnya maka perbuatannya justru akan mendatangkan bencana, karena kesyirikan adalah sebab utama murka Allah SWT dan turunya adzab.
    Keledai (Khaimar)
    “ Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah SWT itu dan Allah SWT tiada memberi petunjuk kepada kaum yang dzalim,” (QS. Al Jumuah : 5 ).
    Allah SWT mengumpamakan Bani Israel dengan keledai yang membawa kitab, dimana kitab itu sama sekali tidak bermanfaat bagi keledai, mereka mempunyai Taurat, namun perilaku. Mereka bertolak belakan dengan kitabnya. Ketika taurat memerintahkan amar maruf nahi munkar, mereka tidak melarang melarang kemungkaran tersebut, hingga jadilah mereka melakukan tersebut, hingga jadilah mereka kera yang hina. Meskipun ayat ini turun berkenaan dengan Bani Israel, namun juga mencakup pengikut agama samawi, seperti pengikut Nabi Isa dan Nabi Muhammad, Allah SWT telah menurunkan injil yang memerintahkan agar mentauhidkan Allah tetapi kaum Nasrani justru merubah kitabnya dan menuhankan Isa Allah SWT menurunkan Al Quran kepada ummat Islam, namun sebagian besar ummat Islam jauh dari tuntunan al Qur’an, jangankan mengamalkannya untuk mengerti , bahkan membacanyapun banyak yang enggan.
    Lebah ( An Nahl )
    “ dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah :” Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia.” (QS. An Nahl,68 )
    Salah satu cirri yang menonjol dari lebah adalah merupakan binatang yang produktif, hygienis, efektif, efisien dan bermanfaat. Dikatakan produktif karena lebah selalu sibuk bekerja, dikatakan hygienis karena apa yang dimakan dan di hasilkan sehat juga menyehatkan, di katakana efisien dan efektif karena apa yang dikerjakannya tepat bahkan struktur sarangnya sangat presisi ( pas) karena berbentuk hexagonal. Dikatakan bermanfaat karena karena madu sangat berguna bagi kesehatan. Sebagai seorang muslim seharusnya kita berkaca dengan perilaku lebah, yaitu dengan selalu bekerja untuk kepentingan hidup di dunia dan bekal di akhirat kelak, kita tidak pernah menemukan lebah berkeliling dari satu koloni ke koloni yang lain untuk meminta minta, sementara banyak kita jumpai manusia yang kekurangan harta menadahkan tangannya kepada sesama manusia dengan bermacam alasan, sebagaian yang lain merampas milik saudaranya. Di bagian dunia yang lain, banyak manusia yang mempunyai kelebihan harta menggunakannya untuk hal yang tidak bermanfaat bahkan mendatangkan mudharat, dengan menghamburkannya di meja judi, mempunyai rumah dan kendaraan mewah melebihi kebutuhannya akan sebuah tempat tinggal dan alat transportasi. Berlibur ke negara negara kafir yang banyak menghabiskan waktu dan biaya. Padahal manusia juga harus bermanfaat bagi manusia lainnya, bahkan manusia yang paling baik adalah yang paling banyak mendatangkan manfaat bagi sesamanya.
    Kalb ( Anjing)
    “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah kami berikan kepadanya ayat-ayat kami ( pengetahuan tentang isi Al Kitab ), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh syetan (sampai dia tergoda ), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurunkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalalkannya dijulurkanya lidah dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.”
    Abdullah Bin Mas’ud mengatakan bahwa yang dimaksud pada ayat di atas adalah seorang dari Bani Israel yang bernama Bal’am bin Baura, seorang alim ( ulama ) yang sangat paham tentang ilmu agama, setiap doanya selalu di kabulkan oleh Allah SWT Singkatnya ia di berikan anugrah Ilmu yang merupakan anugrah besar setelah hidayah. Namun ia tergoda oleh kesenangan dan kemegahan duniawi , harta benda, wanita dan perhiasan dunia lainya, akhirnya dia menjadi manusia yang hina. Pada saat ini tidak jarang kita melihat orang atau tokoh agama yang menjual agama-nya dengan harga yang sedikit, ia sembunyikan yang sunnah, sementara umat di biarkan, bahkan di ajarkan ritual bi’ah. Karena takut ditinggalkan ummat walaupun harus dengan menelisihkan sunnah ( semoga kita selamatkan dari hal seperti ini ). Sebagian lagi menggunakan pengikutnya yang berjumlah besar sebagai cara menaikan posisi tawar dalam merebut kedudukan atau harta dunia kepada tokoh atau partai politik yang memerlukan suaranya. Padahal ia tahu umat bukan untuk di perjual belikan suaranya, tetapi di arahkan, dibimbing untuk mengenal kitab Allah dan Sunnah Rasullulah Banyak kita dapati tokoh agama yang tidak mau membenarkan kesalahan ummat Islam karena takut di jauhi, padahal kebenaran harus tetap disuarakan walaupun tentu saja pelaksanaannya harus dengan cara yang baik dan meminimalisir resiko yang akan di timbulkan, seperti penentangan, penghinaan, pengusiran bahkan kadang kekerasan fisik, namun bukan dengan meninggalkan dan membiarkan kesalahan yang terjadi, walaupun dengan alasan kerukunan, persatuan, apalagi suara partai. Karena kerukunan yang berdiri di atas kesyirikan dan persatuan di dalam kebid’ahan adalah kerukunan dan persatuan yang semu.
    Khinzir ( Babi )
    Perumpamaan Babi adalah untuk manusia yang selalu bergelimang dengan maksiat, kekotoran, kekejian tidak mengenal rasa malu dan serakah. Salah satu contoh keserakahan babi adalah, hamper tidak ada yang tidak dimakan babi, ia memakan bangkai, kotoran manusia bahkan kotoranya sendiri, apabila perutnya sudah kenyang ia akan memuntahkannya dan memakannya lagi. Saat ini Negara Mexsico yang terkenal dengan makanan khasnya yang bertahan dasar daging Babi, menyebarkan flu Babi yang dampaknya menimpa hamper keseluruh dunia. Sedemikian besar akibatbya namun bagi mereka yang “Buta” mata dan hatinya tetap tidak mau kembali kepada kebenaran Islam. Benarkah Al Quran yang telah mengharamkan Babi di beberapa ayat-nya.
    Allah SWT berfirmsn : “Sesung-guhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika di sembelih) di sebut (nama) selain Allah SWT. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya ) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. AlBaqarah : 173), dan QS. Al Maidah Ayat 3.
    Sebenarnya masih banyak binatang yang disebutkan oleh Allah dalam Al Qur”an untuk dijadikan pelajaran bagi hamba-nNya yang beriman.
    Semoga perumpamaan tersebut semakin menambah ketaqwaan kita kepada Allah SWT
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:

    *Jangan komentar SPAM
    *Jangan menanam link
    *Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan

    Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.



    By: ndeletz.net
    Terima Kasih!!

    Item Reviewed: Binatang Yang Di dalam Al’Quran Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top