Bupati Djoko Nugroho. |
Permintaan itu bukan tanpa alasan. Sebab, jatah pupuk yang diberikan pemerintah selama ini diperuntukan bagi lahan pertanian persawahan. Alokasi itupun antara lain mengacu rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).
’’Blora itu berbeda dengan daerah lainnya. Di Blora, pertanian tanaman pangan tidak hanya dilakukan di lahan sawah, melainkan diusahakan pula di bawah tegakan pohon jati di kawasan hutan. Belum lagi kebutuhan pupuk untuk para petani tebu. Oleh karena itulah kami mengharapkan pemerintah mengalokasikan jatah pupuk untuk kedua sektor itu,’’ ujar bupati, kemarin.
’’Blora itu berbeda dengan daerah lainnya. Di Blora, pertanian tanaman pangan tidak hanya dilakukan di lahan sawah, melainkan diusahakan pula di bawah tegakan pohon jati di kawasan hutan. Belum lagi kebutuhan pupuk untuk para petani tebu. Oleh karena itulah kami mengharapkan pemerintah mengalokasikan jatah pupuk untuk kedua sektor itu,’’ ujar bupati, kemarin.
Dari laporan yang dia terima, bupati mengatakan, alokasi pupuk petani hutan dan petani tebu saat ini dalam proses pengajuan. Bahkan petani tebu melalui Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI) Blora menginginkan agar ada distributor pupuk tersendiri yang khusus menyalurkan pupuk untuk petani tebu.
Menurut bupati, pemerintah telah mencanangkan program kedaulatan pangan. Semua pihak, termasuk TNI berupaya keras mewujudkan program tersebut. ’’Agar hasil panen bagus, tentu kebutuhan pupuk harus tercukupi,’’ tegas Djoko Nugroho.
Menurut bupati, pemerintah telah mencanangkan program kedaulatan pangan. Semua pihak, termasuk TNI berupaya keras mewujudkan program tersebut. ’’Agar hasil panen bagus, tentu kebutuhan pupuk harus tercukupi,’’ tegas Djoko Nugroho.
Alokasi Kurang
Samuel, salah seorang distributor pupuk dalam forum silaturahmi pengecer pupuk resmi Blora dengan bupati di pendapaa rumah dinas bupati, Kamis (22/1) lalu, mengungkapkan, alokasi pupuk untuk Blora selama ini cenderung kurang. Dia mencontohkan, tahun lalu jatah pupuk hanya cukup hingga bulan Agustus-Oktober. Hanya saja kemudian pemerintah menambah alokasi pupuk untuk Blora.
Hal senada dikemukakan pula Agus Nugroho, ketua Asosiasi Pengecer Pupuk Resmi Daerah (Assppenda) Blora. Menurutnya, pemerintah daerah selama ini tanggap terhadap fenomena kekurangan pupuk. ’’Tambahan alokasi pupuk yang diberikan pemerintah pusat itu setelah pemerintah daerah mengajukan tambahan,’’ujarnya.
Samuel, salah seorang distributor pupuk dalam forum silaturahmi pengecer pupuk resmi Blora dengan bupati di pendapaa rumah dinas bupati, Kamis (22/1) lalu, mengungkapkan, alokasi pupuk untuk Blora selama ini cenderung kurang. Dia mencontohkan, tahun lalu jatah pupuk hanya cukup hingga bulan Agustus-Oktober. Hanya saja kemudian pemerintah menambah alokasi pupuk untuk Blora.
Hal senada dikemukakan pula Agus Nugroho, ketua Asosiasi Pengecer Pupuk Resmi Daerah (Assppenda) Blora. Menurutnya, pemerintah daerah selama ini tanggap terhadap fenomena kekurangan pupuk. ’’Tambahan alokasi pupuk yang diberikan pemerintah pusat itu setelah pemerintah daerah mengajukan tambahan,’’ujarnya.
Kepala Perwakilan PT Petrokimia wilayah Eks Karisidenan Pati, Hariyanto, mengungkapkan, tahun ini alokasi pupuk bagi Blora hampir sama dengan realisasi penyerapan pupuk tahun lalu. Blora di tahun 2014 awalnya memperoleh alokasi pupuk urea mencapai 37 ribu ton. Kemudian mendapat tambahan sekitar 8.500 ton. Sehingga total alokasi pupuk urea mencapai sekitar 45 ribu ton.
Adapun alokasi pupuk phonska awalnya 18 ribu ton kemudian ditambah hingga menjadi 32 ribu ton. ’’Tahun ini alokasi pupuk urea untuk Blora sebesar 47.500 ton. SP36 13.000 ton, ZA 11.800 ton, NPK/Phonska 32.900 ton dan pupuk organik sebanyak 16.300 ton. Jumlah tersebut tidak jauh beda dari realisasi pupuk di Blora tahun lalu,’’tandasnya.
Hariyanto menyebutkan, jika di penghujung tahun kuota pupuk itu habis, biasanya akan diikuti pula tambahan alokasi. Sementara terkait dengan alokasi pupuk untuk petani hutan dan petani tebu, Hariyanto mengungkapkan bakal mempelajari proposal yang akan disampaikan kepadanya. (Abdul Muiz-SMNetwork | Jo-infoblora)
Hariyanto menyebutkan, jika di penghujung tahun kuota pupuk itu habis, biasanya akan diikuti pula tambahan alokasi. Sementara terkait dengan alokasi pupuk untuk petani hutan dan petani tebu, Hariyanto mengungkapkan bakal mempelajari proposal yang akan disampaikan kepadanya. (Abdul Muiz-SMNetwork | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
By: ndeletz.net
Terima Kasih!!