BLORA. Penetapan APBD 2015 yang kemungkinan akan dilakukan akhir bulan Januari ini diharapkan diikuti dengan tingginya penyerapan anggaran seiring dilaksanaannya program-program pembangunan.
Ketua DPRD Bambang Susilo, menyatakan, akan tersedia waktu sangat longgar bagi seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemkab Blora untuk melaksanakan seluruh rencana kegiatan yang dananya dianggarkan dalam APBD 2015. Pelaksanaan kegiatan itu hingga berakhirnya tahun anggaran 2015 di bulan Desember.
’’Jika seluruh rencana kegiatan pembangunan bisa dilaksanakan dengan baik, penyerapan anggaran akan maksimal. Kami berharap tahun ini penyerapan anggaran tinggi seiring cepatnya penetapan APBD 2015,’’ujarnya kemarin.
Seperti diketahui, jumlah dana APBD yang tidak terserap di Blora di tahun anggaran 2014 cukup tinggi, yakni mencapai Rp 148 miliar. Sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) yang tinggi itu diduga terjadi karena banyak program kegiatan yang dananya telah dianggarkan dalam APBD 2014 namun tidak dikerjakan.
Berdasarkan data yang dihimpun, komponen silpa 2014 antara lain terdiri dari sisa dana sertifikasi dan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) guru sebesar Rp 65 miliar. Disusul berikutnya dana alokasi khusus (DAK) dan bantuan provinsi Jateng yang proyeknya tidak jadi dikerjakan. Jumlahnya mencapai Rp 24 miliar.
Tidak terserapnya anggaran sehingga menjadi silpa bisa jadi juga disebabkan karena terlambatnya penetapan APBD Blora. Di tahun 2014, APBD ditetapkan pada 12 Juni 2014.
Waktu yang terbatas hingga berakhirnya tahun anggaran 2014 menjadikan SKPD kesulitan mengerjakan program kegiatan yang telah direncanakannya sendiri. Namun khusus silpa dana sertifikasi guru, itu merupakan kelebihan anggaran alokasi pemerintah pusat setelah pencairannya untuk guru di Blora dilakukan 2014. ’’Silpa yang tinggi di tahun 2014 sudah kami prediksi sebelumnya,’’ ujar Juru Bicara Fraksi Partai Demokrat DPRD Blora, Sakijan.
Lebih Maksimal
Silpa yang tinggi tidak hanya terjadi tahun 2014 saja, tapi juga di tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang dihimpun, di tahun 2010 silpa Blora mencapai Rp 87 miliar, tahun 2011 naik menjadi Rp 160 miliar. Adapun silpa 2012 menjadi Rp 146 miliar dan 2013 silpa Blora Rp 120 miliar.
’’Silpa yang tinggi dari tahun ke tahun itu berpengaruh pada pembangunan. Ini jangan sampai terulang lagi,’’ tandas Achlif Nugroho anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal senada dikemukakan pula Ketua Komisi A, Siti Nurchanifah. Dia menegaskan filosofi APBD adalah dari dan untuk rakyat.
Karena itu menurutnya dengan penetapan APBD 2015 yang lebih awal diharapkan penyerapan anggaran di tahun 2015 akan lebih maksimal. ’’Silpa 2014 yang mencapai Rp 148 miliar itu telah dimasukan di penerimaan pembiayaan daerah dalam RAPBD 2015,’’ujar Bupati Djoko Nugroho.
Dia mengaku sudah mengecek silpa tersebut. ’’Dan ternyata silpa dana sertifikasi guru adalah kelebihan alokasi dana oleh pemerintah pusat di tahun 2014,’’kata bupati. (Abdul Muiz-SMNetwork | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
By: ndeletz.net
Terima Kasih!!