 |
| Bupati Blora Djoko Nugroho sampaikan laporan pertanggungjawaban akhir masa jabatan 2010-2015 di hadapan anggota DPRD, kemarin. (foto: istimewa) |
Laporan tersebut sebagai amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sesuai ketentuan, DPRD tidak dalam posisi menerima ataupun menolak laporan tersebut. Karena itu, LKPJ AMJ hanya disampaikan untuk mendapatkan masukan dari para wakil rakyat.
Sesuai ketentuan, DPRD tidak dalam posisi menerima ataupun menolak laporan tersebut. Karena itu, LKPJ AMJ hanya disampaikan untuk mendapatkan masukan dari para wakil rakyat.
”Meski nantinya tidak ada pernyataan sikap dari DPRD terhadap LKPJ AMJ, namun kami tetap akan membahasnya. Tujuannya antara lain untuk memberikan masukan agar LKPJ AMJ menjadi lebih sempurna,” ujar Wakil Ketua DPRD, Abdullah Aminudin yang diserahi tugas memimpin rapat paripurna DPRD, kemarin.
Dia menuturkan, sesuai ketentuan yang berlaku, enam bulan sebelum berakhir masa jabatan bupati, DPRD mengirimkan surat kepada bupati berisi pemberitahuan berakhirnya masa jabatan. Surat bernomor 170/067/2015 tertanggal 10 Februari 2015 itu kemudian ditindaklanjuti bupati dengan menyampaikan LKPJ AMJ kepada DPRD.
Djoko Nugroho- Abu Nafi dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Blora pada 11 Agustus 2010. Dengan demikian, mereka akan mengakhir masa jabatannya pada 11 Agustus 2015.
Selain LKPJ AMJ, pada waktu hampir bersamaan, bupati juga wajib menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2014.
”Dengan disampaikannya LKPJ AMJ ini bukan berarti selesai juga tugas sebagai kepala daerah. Bupati masih ada waktu beberapa bulan lagi sebelum berakhirnya masa jabatan untuk melaksanakan tugas pembangunan dan pemerintahan di Blora,” tandas Ketua DPRD Bambang Susilo dalam pengantar pembukaan rapat paripurna.
Sementara itu, dalam paparan LKPJ AMJ, Bupati menyampaikan sejumlah keberhasilan yang dicapai selama sekitar 4,5 tahun memimpin Blora. Program kerja yang dilaksanakan didasarkan pada visi dan misi bupati terpilih. Namun karena LKPJ yang disampaikan cukup banyak, bupati pun meminta izin kepada pimpinan dan anggota DPRD serta pejabat yang hadir dalam rapat paripurna untuk mempersingkat paparan LKPJ AMJ.
Djoko Nugroho- Abu Nafi dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Blora pada 11 Agustus 2010. Dengan demikian, mereka akan mengakhir masa jabatannya pada 11 Agustus 2015.
Selain LKPJ AMJ, pada waktu hampir bersamaan, bupati juga wajib menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2014.
”Dengan disampaikannya LKPJ AMJ ini bukan berarti selesai juga tugas sebagai kepala daerah. Bupati masih ada waktu beberapa bulan lagi sebelum berakhirnya masa jabatan untuk melaksanakan tugas pembangunan dan pemerintahan di Blora,” tandas Ketua DPRD Bambang Susilo dalam pengantar pembukaan rapat paripurna.
Sementara itu, dalam paparan LKPJ AMJ, Bupati menyampaikan sejumlah keberhasilan yang dicapai selama sekitar 4,5 tahun memimpin Blora. Program kerja yang dilaksanakan didasarkan pada visi dan misi bupati terpilih. Namun karena LKPJ yang disampaikan cukup banyak, bupati pun meminta izin kepada pimpinan dan anggota DPRD serta pejabat yang hadir dalam rapat paripurna untuk mempersingkat paparan LKPJ AMJ.
”Bahan laporannya sudah lengkap di berkas yang sudah disampaikan. Silahkan dibaca dan dicermati,” katanya.
Keberhasilan dalam pemimpin Blora, kata dia, antara lain ditandai dengan meningkatnya pendapatan ataupun belanja daerah. Di awal tahun kepemimpinan, pendapatan Blora baru sekitar Rp 890 miliar. Empat tahun kemudian meningkat menjadi Rp 1,5 triliun.
Hanya saja Bupati mengakui, masih ada program kerja yang belum berhasil dilaksanakan hingga kini. Dia pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Blora.
Keberhasilan dalam pemimpin Blora, kata dia, antara lain ditandai dengan meningkatnya pendapatan ataupun belanja daerah. Di awal tahun kepemimpinan, pendapatan Blora baru sekitar Rp 890 miliar. Empat tahun kemudian meningkat menjadi Rp 1,5 triliun.
Hanya saja Bupati mengakui, masih ada program kerja yang belum berhasil dilaksanakan hingga kini. Dia pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Blora.
”Hasilnya memang masih ada yang kurang. Oleh karena itu, saya minta maaf. Siapa yang menjadi Bupati Blora di periode berikutnya, dia yang akan meneruskan program kerja dalam rangka memajukan Blora,”katanya.
Sementara itu, berdasarkan evaluasi rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2014 terhadap capaian visi dan misi rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2010-2015, dari 252 indikator pembangunan 87,30 persen atau 220 indikator sudah tercapai, 6 indikator (2,38 %) akan tercapai dan 26 indikator (10,32 %) perlu usaha keras untuk mencapainya.
Yang perlu kerja keras untuk dicapai antara lain nilai realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) di tahun 2014, dari yang ditargetkan US 2.933.385 terealisasi USD 6.542 (0,22 %). Sedangkan nilai realisasi investasi PMDN target Rp 91,61 miliar terealisasi Rp 11,7 miliar (12,77 %). (Abdul Muiz-SMNetwork | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
By: ndeletz.net
Terima Kasih!!