Salah satu truk yang ditangkap polisi karena akan menyelundupkan pupuk ke luar Blora. Distributornya kini dibekukan. |
Bahkan saat ini untuk warna urea diberi warna pink dan orange untuk ZA, termasuk pemberian sticker pada truk pengangkut. Dengan demikian, bila ada yang mencurigakan atas beredarnya pupuk, akan bisa diketahui asli dan tidak. ”Itu semua dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dan pemalsuan,” jelasnya.
Izin Dicabut
Pada awal 2015 ini, dua distributor pupuk di Blora dicabut izin operasional karena tidak bisa membina kios/pengecer dengan baik. Karena di lapangan ditemukan pupuk tersebut ternyata dijual dan dibawa ke daerah lain. ”Tahun ini dua yang sudah dibebukan operasionalnya yaitu CV Wahab Ngawen dan CV Tani Maju Jepon,” kata pengawas pupuk Petrokimia Agus Nugroho, kemarin.
Pencabutan izin itu, kata dia, tidak ada batasnya. Untuk penyaluran pupuk dari gudang secara otomatis diberikan kepada distributor lain, sehingga kuota pupuk tetap sama. Dengan ditutupnya dua distributur itu, lanjut dia, maka di Blora ada delapan distributor. Ada CV Mitra Karya Sejahtera (samuerl) Jepon, CV Rahmad Kaliwangan Blora, CV BUmi Rejeki, CV Pangestu, CV Tani Jaya Perkasa, CV Lancar Jaya dan KUD Wargo Tani Makmur Jiken.
”Jika ada pengecer/kios yang nakal tentu imbasnya di distributornya yang akan dikenakan saksi pencabutan,” katanya. Agus mengakui kalau saat ini pengawasan pupuk akan semakin ketat seiring dengan pelibatan TNI dalam pengawasan distribusi pupuk. (Sugie-SMNetwork | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
By: ndeletz.net
Terima Kasih!!