PHE Randugunting Sosialisasikan Rencana Eksplorasi Migas Wonopotro I di Blora

Bupati Blora Djoko Nugroho, Ketua DPRD Blora Bambang Susilo dan perwakilan TNI mengikuti sosialisasi rencana pengeboran migas oleh PHE Randugunting di Aula Pemkab, kemarin.

BLORA. Tiga kali melakukan pengeboran namun gagal mendapatkan minyak, tidak lantas membuat Pertamina Hulu Energi (PHE) Randugunting meninggalkan Blora. Perusahaan patungan tiga negara itu kembali akan melakukan pencarian sumber minyak di wilayah Blora. Menurut rencana pengeboran sumur eksplorasi yang diberinama Wonopotro-1 itu mulai Agustus 2015. 

”Kami mohon dukungan support dan doa restu dari Bupati dan seluruh masyarakat Blora agar pengeboran sumur eksplorasi Wonopotro-1 bisa mendapatkan hasil yang diinginkan,” ujar General Maneger PHE Randugunting, Abdul Muthalib Masdar, dalam sosialisasi Pengeboran Sumur Eksplorasi Wonopotro-1 di Aula Pemkab Blora, kemarin.

Sosialisasi dihadiri Bupati Djoko Nugroho bersama Ketua DPRD Bambang Susilo serta sejumlah pejabat instansi di Pemkab Blora. Menurut Abdul Muthalib Masdar, gagal mendapatkan minyak di tiga kali pengeboran yang pernah dilakukan di Blora, maka pengeboran di sumur Wonopotro-1 menjadi harapan baru bagi PHE Randugunting. ”Jadi mohon doanya. Kami ingin buktikan bahwa potensi kandungan minyak di Blok Randugunting ini cukup besar,” tandasnya.

Berdasarkan data yang ada, Blok Randugunting yang wilayahnya meliputi kabupaten di Jateng (Blora, Grobogan, Pati, Rembang) dan Kabupaten Tuban (Jatim) memiliki potensi minyak yang tidak kalah besar dengan Blok Cepu. Potensi minyak di Blok Randugunting diperkirakan mencapai dua miliar barel. Sedangkan potensi minyak Blok Cepu berkisar tiga miliar barel.

Hanya saja belum diketahui titik koordinat pasti di mana sumber baru minyak itu berada. PHE Randugunting merupakan perusahaan migas kerjasama tiga negara Indonesia (Pertamina), Malaysia (Petronas) dan Vietnam (Petro Vietnam) telah tiga kali melakukan eksplorasi migas di wilayah Blora. Namun tiga pengeboran sumur tersebut tidak mendapatkan minyak.

Perizinan Pengeboran pertama dan kedua dilakukan di Desa Krocok Kecamatan Japah (2010) dan di Desa Tinapan Kecamatan Todanan (2011). Sedangkan pengeboran ketiga dilaksanakan di sumur Kenangarejo (KGR) 1 di Desa Sambongrejo, Kecamatan Tunjungan. Sumur dengan kedalaman pengeboran 2.207 meter itu dinyatakan dry hole dengan indikasi hidrokarbon. (Abdul Muiz-SMNetwork | jo-infoblora)

2:00:00 AM