Tiga siswa SMAN 1 Blora diajak Gubernur Ganjar Pranowo berbicara dengan bahasa jawa, Kamis (5/2) kemarin. |
Pukul 08.00 WIB iring-iringan Gubernur tiba di sekolah yang ada di Jl.Tentara Pelajar no.21 Blora ini. Puluhan siswa dan guru berjajar memanjang dari gerbang sekolah hingga gedung aula yang akan digunakan acara Gubernur Mengajar. Sementara itu ratusan siswa sudah menunggu kedatangan Ganjar Pranowo di dalam gedung.
Gending jawa yang dimainkan kelompok karawitan Smansa Laras mengiringi Ganjar Pranowo dan rombongan memasuki ruangan. Turut serta dalam rombongan yakni Bupati Blora Djoko Nugroho, Kapolres Blora AKBP Mujiyono, Dandim 0721 Blora Letkol Inf Ariful Mutaqin, Kajari Moch.Djumali, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Ahmad Wardoyo, serta beberapa staf gubernur.
Acara didahului dengan sambutan ucapan selamat datang dari pihak sekolah yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Blora, Sudarmanto. “Selamat datang Gubernur Jateng, Bapak Ganjar Pranowo di sekolah kami. Kami merasa bangga, Bapak Gubernur sudah mau mampir ke sekolah ini. Sebelumnya kami minta maaf, karena gedung aula masih dalam proses rehab sehingga jika ada kekurangnyamanan harap dimaklumi,” katanya. Sambutan Kepala Sekolah diakhiri dengan tepuk OSIS oleh seluruh siswa.
Ganjar yang saat itu mengenakan batik kombinasi warna putih, hijau biru, langsung menyapa siswa dengan bahasa jawa. “Pripun kabare? Blora sehat nggih?,” kata Ganjar. Siswa pun dengan kompak menjawab dengan menggunakan bahasa jawa, “Sae Pak, alhammdulillah sehat sedaya,”.
Gubernur sengaja menyapa siswa dengan menggunakan bahasa jawa karena di lingkungan Pemprov Jateng rutin setiap hari Kamis menggunakan dialog bahasa jawa dalam berkomunikasi. “Ing SMA mriki nopo sampun efektif ngagem baha jawa saben dinten kemis?,” (Di SMA ini apakah sudah efektif menggunakan bahasa jawa setiap hari kamis-red) tanya Ganjar.
Ternyata belum secara efektif dilakukan penggunaan bahasa jawa setiap kamis. Beberapa siswa pun merasa kesulitan berdialog dengan bahasa jawa, khususnya bahasa jawa krama. “Iya memang anak muda sekarang banyak yang tidak bisa bahasa jawa krama. Namun hal ini jangan dibiarkan. Walaupun masih sering salah, harus tetap dibiasakan agar bahasa jawa tidak punah,” kata Ganjar.
Beberapa siswa yang mengaku kesulitan bebahasa jawa dan yang mengaku bisa berbahasa jawa ditunjuk Ganjar untuk maju kedepan berpidato dengan menggunakan bahasa jawa dan menyanyikan tembang pucung. “Kalian sudah berani jujur, sudah ada yang baik bahasa jawanya, dan masih ada yang harus lebih banyak berlatih,” kata Ganjar.
"Saiki wis do ngerti to nek bahasa jawa kwi angel, ayo do dibiasake nganggo bahasa jawa saben dino kemis. Yen ora awake dewe, sopo meneh sing arep melestarikan," kata Gubernur. (Sekarang sudah tahu kan bahwa bahasa jawa itu sulit, ayo sekarang dibiasakan memakai bahasa jawa setiap hari kamis. Kalau tidak kita sendiri, siapa lagi yang mau melestarikan-red)
"Saiki wis do ngerti to nek bahasa jawa kwi angel, ayo do dibiasake nganggo bahasa jawa saben dino kemis. Yen ora awake dewe, sopo meneh sing arep melestarikan," kata Gubernur. (Sekarang sudah tahu kan bahwa bahasa jawa itu sulit, ayo sekarang dibiasakan memakai bahasa jawa setiap hari kamis. Kalau tidak kita sendiri, siapa lagi yang mau melestarikan-red)
Setelah mengajak siswa belajar bahasa jawa, Ganjar mengajak generasi muda Blora untuk memikirkan kemajuan Blora. "Kowe peduli karo Blora ra? Yen peduli, masalah opo sing kudu diselesaikan ning Blora iki?," ucapnya kepada para siswa. (Kalian peduli sama Blora apa tidak? Kalau peduli, masalah apa yang harus diselesaikan dulu di Blora ini?-red)
Beberapa siswa menyampaikan permasalahan tentang perbaikan infrastruktur, memaksimalkan potensi wisata, bahkan bagaimana caranya agar Blora dikenal di kalangan luas. Menanggapi hal itu, Gubernur pun menjelaskan mekanisme pengajuan rencana pembangunan melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang). "Dalam musrenbang inilah semua masyarakat mulai dari desa, kecamatan, hingga kabupaten bisa menyampaikan aspirasi rencana pembangunan infrastruktur kepada pemerintah. Jangan hanya ngeluh di media saja," kata Ganjar.
Sedangkan untuk masalah bagaimana mengenalkan Blora kepada masyarakat luas, Gubernur asli Purworejo ini mengajak seluruh siswa yang hadir untuk mengangkat segala potensi Blora. Contoh sederhana adalah dengan memanfaatkan media sosial. "Melalui media sosial kita bisa mengenalkan bagaimana itu Blora, potensi apa saja yang ada bisa ditampilkan. Seperti yang dilakukan media twitter @info_Blora (Blora Kota Barongan) itu bagus. Agustus lalu saya dikirimi kaos Samin dari Blora dan saya pakai saat Parade Seni Budaya. Sejak itu banyak yang tanya pada saya apa itu Samin dan darimana asalnya? Samin itu ya Blora. Itu salah satu contoh bagaimana mengenalkan Blora," kata Ganjar.
Selanjutnya Gubernur juga mengajarkan ilmu tata negara serta politik kepada siswa yang sebagian besar adalah para pemilih pemula. Beliau mengajarkan konsep pembagian kekuasaan oleh Montesque yang dikenal dengan teori trias politica, hingga tugas wewenang lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. (Jo-infoblora)
Gubernur Ganjar Pranowo memberikan contoh bagaimana cara mengenalkan Blora agar Blora bisa dikenalmasyarakat luas, salah satunya dengan kaos. |
Sedangkan untuk masalah bagaimana mengenalkan Blora kepada masyarakat luas, Gubernur asli Purworejo ini mengajak seluruh siswa yang hadir untuk mengangkat segala potensi Blora. Contoh sederhana adalah dengan memanfaatkan media sosial. "Melalui media sosial kita bisa mengenalkan bagaimana itu Blora, potensi apa saja yang ada bisa ditampilkan. Seperti yang dilakukan media twitter @info_Blora (Blora Kota Barongan) itu bagus. Agustus lalu saya dikirimi kaos Samin dari Blora dan saya pakai saat Parade Seni Budaya. Sejak itu banyak yang tanya pada saya apa itu Samin dan darimana asalnya? Samin itu ya Blora. Itu salah satu contoh bagaimana mengenalkan Blora," kata Ganjar.
Selanjutnya Gubernur juga mengajarkan ilmu tata negara serta politik kepada siswa yang sebagian besar adalah para pemilih pemula. Beliau mengajarkan konsep pembagian kekuasaan oleh Montesque yang dikenal dengan teori trias politica, hingga tugas wewenang lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. (Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
By: ndeletz.net
Terima Kasih!!