Kali Putat yang mengalir ditengah pemukiman Kelurahan Balun mengalami pendangkalan sehingga sering meluap saat terjadi hujan deras. tahun 2015 ini akan dilakukan normalisasi. |
“Tahun ini normaliasi dikerjakan, “ujar Camat Cepu Mei Naryono di Cepu, Selasa kemarin.
Menurut Mei, normalisasi ini bertujuan mengurangi banjir yang selalu melanda Cepu setiap musim penghujan. Hanya saja, normalisasi yang akan dilakukan tidak menyeluruh sepanjang Kali Putat.
Menurut Mei, normalisasi ini bertujuan mengurangi banjir yang selalu melanda Cepu setiap musim penghujan. Hanya saja, normalisasi yang akan dilakukan tidak menyeluruh sepanjang Kali Putat.
Melainkan hanya bagian yang dianggap penting dan mendesak karena terlalu dangkal. Sebagaimana diketahui, Kali Putat selama ini menjadi penyebab banjir di wilayah Cepu. Karena kali yang memisahkan antara Kelurahan Cepu dengan Kelurahan Balun tersebut tidak pernah dinormalisasi.
Akibatnya, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi airnya meluber hingga ke rumah warga dan mengganggu ruas jalan utama di Kecamatan Cepu yakni area Taman Seribu Lampu. Mei Naryono, memastikan tahun ini akan dilakukan normalisasi Kali Putat. Normalisasi kali dengan lebar empat meter tersebut akan menghabiskan anggaran Rp 700 juta lebih.
Untuk sementara, menurut Mei, akan menjadi perhatian adalah Kali Putat yang melintasi belakang SMA PGRI Cepu dan RT 1 RW12 Kelurahan Balun. Mulai dari jembatan utama yakni Jalan Ronggolawe dan Jalan RSU sampai dengan jembatan Jalan Taman Siswa. Kira-kira panjangnya hapir 1 Kilo meter.
Penertiban
Mei telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dalam hal ini yang memengang tanggung jawab. Normalisasi yang akan dilakukan adalah dengan mengeruk dan membersihkan sumbatan yang menghambat aliran air. ”Mengenai waktu pastinya, saya belum tahu. Ya jelas tahun ini dilaksanakan,” tegasnya.
Sejumlah warga di RT01/RW 12 Kelurahan Balun mengakui pendangkalan Kali Putat menjadi pemicu parahnya banjir bandang yang selama ini terjadi jika terjadi hujan deras. Selama ini kali tidak pernah dikeruk. Kalau banjir datang, air bisa mencapai ketinggian dada orang dewasa.
Sejumlah warga di RT01/RW 12 Kelurahan Balun mengakui pendangkalan Kali Putat menjadi pemicu parahnya banjir bandang yang selama ini terjadi jika terjadi hujan deras. Selama ini kali tidak pernah dikeruk. Kalau banjir datang, air bisa mencapai ketinggian dada orang dewasa.
Kali yang juga dilintasi jembatan taman Seribu Lampu tampak kumuh dan minim jalur lintasan air. Pasalnya selain pendangkalan, ternyata juga banyak bangunan liar permanen berdiri sehingga mempersempit aliran air. ”Jika meluber arusnya deras sekali, mampu merobohkan pagar tembok,” ujar Munadi, salah satu warga.
Karena itu, warga berharap agar Kali Putat segera mendapat perhatian untuk dilakukan normalisasi dan melakukan penertiban bangunan liar yang dianggap menjadi penghambat aliran air. ”Sehingga kali bisa berfungsi sebagaimana mestinya,” jelasnya.
Dia mencontohkan, hujan deras dan angin kencang yang terjadi di wilayah Kecamatan Cepu belum lama telah mengakibatkan banjir. Diduga banjir terjadi akibat saluran air tidak mampu menampung derasnya air hujan yang turun. Dia menjelaskan, banjir genangan terjadi di kawasan Jalan Stasiun Kota Ngareng, Taman Seribu Lampu dan Tuk Buntung. Namun tak berapa lama banjir sudah surut. (di-SMNetwork | Jo-infoblora)
Dia mencontohkan, hujan deras dan angin kencang yang terjadi di wilayah Kecamatan Cepu belum lama telah mengakibatkan banjir. Diduga banjir terjadi akibat saluran air tidak mampu menampung derasnya air hujan yang turun. Dia menjelaskan, banjir genangan terjadi di kawasan Jalan Stasiun Kota Ngareng, Taman Seribu Lampu dan Tuk Buntung. Namun tak berapa lama banjir sudah surut. (di-SMNetwork | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
By: ndeletz.net
Terima Kasih!!