Salah satu lahan yang terkena cemaran limbah minyak di Kecamatan Jiken. Tanaman padi hampir mati karena warna tanah berubah hitam kena limbah. |
Karena lokasi sumur tersebut, merupakan lahan milik Perhutani. ”Sesegera mungkin akan membentuk tim investigasi, dalam upaya penanganan masalah tersebut,” ujar Public Government Affair PT Pertamina EP Cepu Pandu Subianto, kemarin.
Menurut Pandu, ada bagian tangggul yang jebol, dari penampungan lumpur bekas pengeboran. Pihaknya mengaku, telah mendorong PT ABS, untuk melakukan koordinasi dengan perhutani terkait hal tersebut.
Sebelumnya diberitakan, tanaman jati di petak 4038, RPH Ngawenan, BKPH Pasarsore, milik Perum Perhutani KPH Cepu mati. Diduga pohon jati berusia tiga tahun tersebut, mati karena adanya tumpahan limbah dari eksplorasi sumur ALSD 01. Sumur tersebut merupakan salah satu sumur yang dikelola PEPC ADK.
Wakil Kepala Administratur Selatan Perhutani KPH Cepu Teguh Waluyo membenarkan, lokasi pohon jati yang mati berada di petak 4038 b. Petak ini, menurut dia, masuk pangkuan Resort Polisi Hutan (RPH), Ngawenan, yang merupakan Bagian Kesatuan Pangkuan Hutan (BKPH) Pasarsore. ”Kami sudah lakukan cek lapangan, dan memastikan pohon mati karena tumpahan limbah cair,” jelas dia.
Tidak hanya lahan milik Perhutani, limbah minyak tersebut juga mengakibatkan lahan pertanian milik warga rusak. Beberapa hektar tanaman padi milik warga terancam gagal panen karena tercemar minyak yang menyebabkan permukaan tanah berwarna hitam. (Priyo-Koma | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
By: ndeletz.net
Terima Kasih!!