BLORA. Sandal dan sepatu yang dihasilkan para perajin di Desa Tempellemahbang Kecamatan Jepon, Blora belum bisa ditampilkan maksimal karena keterbatasan peralatan. Produknya terancam kurang bagus, karena masih menggunakan peralatan sederhana dan terbatas.
Akibatnya beberapa jahitan sepatu sandal sering tidak bagus atau cacat sehingga belum bisa dipasarkan ke pasar yang lebih tinggi. “Memang kendalanya saat ini peralatan masih minim, sebab modal terbatas, belum kuat membeli mesin yang baru karena mahal,” ujar salah seorang perajin sepatu sandal Heri Dwi Susanto, Rabu (28/1).
Heri mengatakan, untuk mesin jahit saja masih menggunakan yang manual dan tidak baru, sehingga hasilnya tidak maksimal. Adapun peralatan lainnya seperti mesin pemotong dan lain dia beli sendiri yang baru. “Saat ini memang ada di mesin jahit,” jelasnya.
Dirinya berharap agar bisa mendapatkan bantuan untuk peralatan itu khususnya mesin jahit. Agar hasil jahitanya sempurna dan sepatu sandal bisa bersaing dengan produk lokal lainnya.
Usaha tersebut lanjut heri memang baru dirilisnya sejak enam bulan terakhir. Pemasarannya juga masih untuk pasar lokal Blora dan beberapa daerah sekitar. “Semoga Pemkab bisa membantu, soalnya saat ini pesanan juga sudah banyak, kalau mesin jahitnya rusak maka produk jadi terhambat,” tandas Heri. (Sugie-SMNetwork | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
By: ndeletz.net
Terima Kasih!!