Jalan Desa Medalem Kecamatan Kradenan Blora putus akibat longsor tepat di tepi Sungai Bengawan Solo. (foto-rs/infoblora) |
Camat Kradenan Bayu Alamanda mengatakan, awalnya mendapatkan laporan ada longsor yang mengancam badan jalan. Saat itu, dia langsung menuju lokasi melihat longsoran. ’’Longsoran sebenarnya sudah satu bulan yang lalu, namun belum sampai memutuskan jalan. Saat itu sudah saya laporakan kepada Bupati,’’ katanya.
Selain Bupati, dia juga melaporkan kepada pihak terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Sebab longsoran cukup parah sehingga membutuhkan biaya besar untuk perbaikan.
Untuk pencegahan, lanjut dia, meminta warga untuk membuat bronjong agar longsoran tidak melebar dan memutuskan jalan. Namun karena terkendala anggaran sehingga belum terlaksana maksimal. Hanya ditanami dengan batang bambu dan pohon pisang agar tanah tidak semakin melebar tergerus air.
Untuk diketahui, wilayah di sekitar aliran Bengawan Solo merupakan wewenang dari Balai Besar Wilayah sungai Bengawan Solo (BBWBS). Dia berharap, agar pada tahun ini jalan yang longsor itu mendapatkan penanganan, sehingga warga bisa berkativitas. Karena memang jalur antar desa yang sangat penting.
Sementara itu, Bupati Djoko Nugroho meminta dinas terkait mengupayakan jalan yang putus segera dibangun. Selain itu, mengkomunikasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.
’’Kalau bisa dibangun tanggul yang kuat seperti di Kecamatan Cepu, semoga BBWBS bisa mewujudkannya,’’ katanya.
Seperti diberitakan info Blora sebelumnya, di berita Tergerus Derasnya Air Hujan, Jalan Desa Medalem Kradenan Tepi Bengawan Solo Amblas, Kepala Desa Medalem, Anik Juarti juga menginginkan agar dibangun tanggul permanen penahan longsor dan banjir di sepanjang tepi Bengawan Solo yang melingkari wilayah desanya. Sehingga tidak banyak tanah warga dan jalan yang longsor ke sungai terpanjang di jawa ini. (Jo-infoblora | Sugie-SMNetwork)
Untuk pencegahan, lanjut dia, meminta warga untuk membuat bronjong agar longsoran tidak melebar dan memutuskan jalan. Namun karena terkendala anggaran sehingga belum terlaksana maksimal. Hanya ditanami dengan batang bambu dan pohon pisang agar tanah tidak semakin melebar tergerus air.
Untuk diketahui, wilayah di sekitar aliran Bengawan Solo merupakan wewenang dari Balai Besar Wilayah sungai Bengawan Solo (BBWBS). Dia berharap, agar pada tahun ini jalan yang longsor itu mendapatkan penanganan, sehingga warga bisa berkativitas. Karena memang jalur antar desa yang sangat penting.
Sementara itu, Bupati Djoko Nugroho meminta dinas terkait mengupayakan jalan yang putus segera dibangun. Selain itu, mengkomunikasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.
’’Kalau bisa dibangun tanggul yang kuat seperti di Kecamatan Cepu, semoga BBWBS bisa mewujudkannya,’’ katanya.
Seperti diberitakan info Blora sebelumnya, di berita Tergerus Derasnya Air Hujan, Jalan Desa Medalem Kradenan Tepi Bengawan Solo Amblas, Kepala Desa Medalem, Anik Juarti juga menginginkan agar dibangun tanggul permanen penahan longsor dan banjir di sepanjang tepi Bengawan Solo yang melingkari wilayah desanya. Sehingga tidak banyak tanah warga dan jalan yang longsor ke sungai terpanjang di jawa ini. (Jo-infoblora | Sugie-SMNetwork)
0 komentar:
Posting Komentar
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
By: ndeletz.net
Terima Kasih!!